The Abyss gazes also: the psychological journey of a mentally-tormented soldier in Spec Ops: the Line / Akbar Endarto Gunawan - Repositori Universitas Negeri Malang

The Abyss gazes also: the psychological journey of a mentally-tormented soldier in Spec Ops: the Line / Akbar Endarto Gunawan

Gunawan, Akbar Endarto (2016) The Abyss gazes also: the psychological journey of a mentally-tormented soldier in Spec Ops: the Line / Akbar Endarto Gunawan. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Gunawan Akbar Endarto. 2016. The Abyss Gazes Also The Psychological Journey of a Mentally-tormented Soldier in Spec Ops The Line. Skripsi Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Kukuh Prayitno S. M.A (II) Drs. Arif Subiyanto M.A. Kata Kunci Video Game Naratif Verbal Naratif Sinema Psikoanalisis Sigmund Freud Spec Ops The Line Teori Sastra. Dalam seabad terakhir kerangka psikoanalisis dalam wacana sastra kerap dijumpai di antara kerangka teori-teori sastra lain. Hal ini dikarenakan kemampuan kerangka psikoanalisis dalam membangun pemahaman psikologis dari sebuah teks literatur memungkinkan pembaca menginterpretasikan teks tersebut melalui sudut pandang yang baru. Salah satu tujuan psikoanalisis adalah untuk menguak kinerja mental karakter fiksi dalam suatu teks dan mengaitkannya dengan teori yang terdapat di ilmu psikologi. Teks semakin tampak realistik saat kinerja mental karakter di dalamnya memiliki kesamaan dengan teori psikologi yang ada. Di sisi lain video game akhir-akhir ini telah memperoleh predikat keabsahan dari akademia sebagai media literatur dikarenakan kapasitasnya dalam menyediakan struktur naratif yang dipadukan secara koheren dengan disiplin ilmu sinema dan interaktivitas pemainnya menjadikan pengalaman kala menikmatinya menyerupai media literatur lain seperti perpaduan novel dan drama. Salah satu contoh video game terkini yang sesuai untuk diinterpretasi dengan psikoanalisis adalah Spec Ops The Line dibuat pada tahun 2012 oleh Yager Development. Dalam video game tersebut Kapten Martin Walker dan tim Delta yang ia pimpin ditugaskan untuk menginvestigasi sinyal tanda kehidupan dari Dubai yang tak berpenghuni pasca bencana badai pasir memporakporandakan kota itu beberapa waktu sebelumnya. Lewat petunjuk-petunjuk kecil dari perilaku Kapten Walker yang diperoleh dari presentasi verbal dan sinemanya di sepanjang jalan cerita The Line video game tersebut mampu membeberkan beragam bukti psikologis yang mengarah pada perubahan proses mental Walker sebagai tokoh di dalam cerita The Line. Bukti pertama berasal dari moral disengagement yaitu meredam segala dampak emosi pada saat Walker membunuh siapapun yang mengancam akan menembaknya. Bukti kedua adalah perwujudan uncanny effect pada diri Walker yaitu menunjukkan rasa takut yang tidak beralasan akibat spekulasi liarnya sendiri. Bukti ketiga defense mechanism lazim dijumpai di saat niat dan ekspektasi Walker tidak sama dengan apa yang sebenarnya terjadi di sepanjang misinya. Beberapa korban tak bersalah terperangkap di baku tembak antara Walker dan batalion yang memusuhinya sehingga membuat Walker mengalami gejala-gejala yang menyerupai kondisi Post-traumatic Stress Disorder. Walker mulai berhalusinasi sebagai akibat dari stres yang ia alami selama konflik namun tetap berusaha teguh dengan pendiriannya untuk menyelesaikan obyektif misinya. Akan tetapi di saat-saat terakhir misi yang diembannya Walker secara tragis mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 23 May 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/10302

Actions (login required)

View Item View Item