Pemanfaatan metode bermain peran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn kelas II A SDN Gununggangsir II Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan / Aprilia Rumawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemanfaatan metode bermain peran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn kelas II A SDN Gununggangsir II Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan / Aprilia Rumawati

Rumawati, Aprilia (2009) Pemanfaatan metode bermain peran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn kelas II A SDN Gununggangsir II Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan / Aprilia Rumawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

SDN Gununggangsir II terletak di jalan Hasan Munadi dusun Dermo desa Gununggangsir kecamatan Beji merupakan salah satu SD Negeri yang terletak di kabupaten Pasuruan. SDN Gununggangsir II memiliki visi menciptakan insan yang cendekia dan terampil serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam mewujudkan visi tersebut maka SDN Gununggangsir II memiliki misi antara lain menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi Menanamkan anak yang berakhlakul karimah dan anak yang lebih kritis dan menjalin kerjasama dengan masyarakat Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di SDN Gununggangsir II pada kelas II materi pokok sikap demokratis diharapkan siswa mampu menampilkan sikap demokratis dalam kegiatan bermusyawarah sehingga mereka memiliki komitmen kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Sikap demokratis menjadikan siswa berfikir lebih realistis tentang perlakuan sebagai warga negara yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan pengamatan peneliti pada kelas II A SDN Gununggangsir II ditemukan fakta bahwa Siswa kelas II A SDN Gununggangsir II banyak yang mengalami kesulitan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi pokok sikap demokratis hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian menunjukkkan bahwa nilai ulangan siswa kelas II A sebagian besar memiliki nilai di bawah 70 sedangkan SKM (Standart Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas II A SDN Gununggangsir II memiliki nilai 70 sehingga nilai PKn kelas II A di bawah nilai standard ketuntasan minimal. Dalam pembelajaran sehari-hari guru sudah menjelaskan tentang sikap demokratis secara lisan dan tertulis di papan tulis guru memberi contoh bahkan memberi soal-soal latihan dan pekerjaan rumah bagi siswa kelas II A SDN Gunuggangsir II namun tetap saja kemampuan menjawab soal rendah. Para siswa sudah diberi kesempatan bertanya ketika guru mengajar namun sedikit sekali diantara mereka yang mengajukan pertanyaan. Ketika guru bertanya kepada siswa hanya ada satu-dua siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar itupun karena ia anak yang memang pandai di kelasnya. Ketika guru memberi latihan soal banyak anak yang kelihatan merasa kesulitan merasa tegang ketika pelajaran setelah hasil pekerjaannya dikumpulkan dan dikoreksi oleh guru ternyata sebagian siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut sehingga setelah penelitian ini diharapkan siswa kelas II A SDN Gununggangsir II aktif dalam belajar. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan peneliti tentang metode yang digunakan dalam proses pembelajaran ternyata peneliti menemukan bahwa penggunaan metode lama yang digunakan oleh guru yaitu ceramah tanya-jawab pemberian tugas dan jarang menggunakan metode-metode atau pendekatan yang baru (inovatif) seperti pembelajaran pakem dan lainnya. Hal ini merupakan masalah yang harus ditemukan solusinya karena mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan seharusnya merupakan mata pelajaran yang sangat menyenangkan bagi siswa oleh karena itu seorang pendidik harus pandai-pandai memotivasi siswa dengan menggunakan model-model atau metode-metode yang bervariasi menyenangkan dan mampu menuntaskan materi pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka rendahnya hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas II A SDN Gununggangsir II Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk mengatasi masalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan maka penelitian ini akan difokuskan pada masalah penggunaan metode pembelajaran yang dianggap gagal untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II A SDN Gununggangsir II Beji. Salah satu metode pembelajaran yang diduga mampu meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran pakem dengan metode bermain peran. Bermain peran merupakan metode pembelajaran pakem yang sangat sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar karena siswa pada tahap ini merupakan tahap bermain sehingga dalam pembelajaran seorang guru harus terampil menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa atau dengan kata lain pada tahap ini siswa sangat senang bermain peran sambil belajar. Dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II A SDN Gununggangsir II kecamatan Beji kabupaten Pasuruan dan mampu mengajarkan siswa memerankan suatu peristiwa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah (KSDP) > S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Depositing User: library UM
Date Deposited: 31 Aug 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/102655

Actions (login required)

View Item View Item