Putranto, Agus Dwi (2009) Penerapan model pembelajaran berbasis deep dialogue untuk meningkatkan prestasi belajar PKn bagi siswa klas V SDN Gebangkerep I Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk / Agus Dwi Putranto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
PKn di sekolah Dasar adalah tahapan awal di sasat anak mulai belajar aktif terhadap objek di sekitarnya. Anak membutuhkan dasar pemikirn yang dapat menjadikan anak saling menghargai dan menghormati orang lain. Tetapi pada dasarnya PKn belum mendapatkan tempat di hati peserta didik masih belum mendapatkan tempat di hati peserta didik masih banyak factor ketidaktuntasan dalam pembelajaran PKn. Padahal patokan ketuntasannya adalah 70 sehingga perlu diterapkan metode yang baru yaitu Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT). Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Deep Dialogue/critical thinking pada kelas V SDN Gebangkerep I Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk (2) Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar PKn pada pokok bahasan NKRI melalui model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking siswa kelas V SDN Gebangkerep I Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk (3)Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa sajakah yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Deep Dialogue atau Critical Thinking pada kelas V SDN Gebangkerep I Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dilakukan atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Rancangan yang digunakan adalah PTK dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari (a) Perencanaan (b) pelaksanaan (c) observasi dan (d) refleksi. Instrumen yang digunakan adalah (a) pedoman observasi (b) tes (c) angket (d) pedoman wawancara. Dalam penelitian ini dapat ditemukan bahwa penggunaan media tape recorder dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata skor keaktifan siswa yaitu pada siklus I 52 86 menjadi 74 28 pada siklus II. Nilai rata-rata pada indikator intonasi pada siklus I 1 75 meningkat menjadi 2 708 pada siklus II nilai rata-rata pada indikator ketepatan pada siklus I 1 417 meningkat menjadi 2 5 nilai rata-rata siswa pada indikator pelafalan pada silus I 1 542 meningkat menjadi 2 792 nilai rata-rata siswa pada indikator kecepatan pada siklus I 1 292 meningkat menjadi 2 667 nilai rata-rata siswa pada indikator ekspresi pada siklus I 2 5 meningkat menjadi 2 833. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan menggunakan model Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) adalah belajar dengan disertai diskusi kelompok presentasi dan Tanya jawab (2) model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu berdasarkan atas paparan data pratindakan jumlah rerata skor 67 29 dan daya serap klasikal 16% dan setelah diadakan tindakan pada siklus I rerata skor meningkat 70 dan daya serap klasikal meningkat menjadi 54%. Jumlah rerata skor dan daya serap mengalami peningkatan lagi pada siklus II yaitu 87 2 dan daya serap klasikalnya meningkat menjadi 88%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan menggunakan model Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) adalah belajar dengan disertai diskusi kelompok presentasi dan Tanya jawab (2) model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu berdasarkan atas paparan data pratindakan jumlah rerata skor 67 29 dan daya serp klasikal 16% dan setelah diadakan tindakan pada siklus I rerata skor meningkat 70 dan daya serap klasikal meningkat menjadi 54%. Jumlah rerata skordan daya serap mengalami peningkatan lagi pada siklus II yaitu 87 2 dan daya serap klasikalnya meningkat menjadi 88% (3) hambatan-hambatan penerapan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) pada proses KBM kelas V SDN Gebangkerep I Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk adalah keterbatasan waktu sehingga kelompok yang presentasi tidak bisa semua kelompok dari 5 kelompok hanya 2 kelompok yang berpresentasi. Saran yang disampaikan kepada guru yaitu hendaknya guru memahami karakteristik siswa sehingga tindakan yang dilakukan guru tepat dan efektif.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah (KSDP) > S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 14 Jul 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/102582 |
Actions (login required)
View Item |