Murtiningsih (2009) Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan menggunakan pembelajaran model STAD di kelas V SDN Ngembe Kecamatan Beji - Pasuruan / Murtiningsih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal terendah yang di dalamnya memuat sejumlah mata pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan KTSP maka faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan adalah guru siswa materi dan metode yang digunakan. Di antara faktor-faktor itu saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya serta berpengaruh untuk mencapai keberhasilan/tujuan pembelajaran yang ditetapkan setiap mata pelajaran. Salah satu pembelajaran yang termuat dalam KTSP adalah Bahasa Indonesia yang merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Bahasa Indonesia memiliki peran penting/sentral dalam perkembangan intelektual sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan berbicara membaca menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mempunyai kemampuan dalam menuangkan ide gagasan pikiran pengalaman dan pendapatnya dengan benar. Di sekolah dasar keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya di samping membaca dan berhitung. DalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditegaskan bahwa siswa sekolah dasar perlu belajar bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka (siswa) dalam berkomunikasi dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis. Keterampilan menulis di sekolah dasar dibedakan atas keterampilan menulis permulaan dan keterampilan menulis lanjut. Keterampilan menulis permulaan ditekankan pada kegiatan menulis dengan menjiplak menebalkan mencontoh melengkapi menyalin mendikte melengkapi cerita dan melengkapi puisi. Sedangkan pada keterampilan menulis lanjut diarahkan pada menulis untuk mengungkapkan pikiran perasaan dan informasi dalam bentuk percakapan cerita dan laporan kegiatan. Dalam setiap pembelajaran temasuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang berhasil umumnya diindikasikan dengan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Hal ini ditandai dengan ketuntasan menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terurai dalam tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Berdasarkan fakta dari hasil tugas (ulangan harian) mengarang ditemukan masalah yang dihadapai oleh siswa kelas 5 SDN Ngembe kecamatan Beji kabupaten Pasuruan yaitu siswa sulit dalam membuat karangan. Dalam penulisannya kalimat sering terbolak-balik kata-kata sering diulang-ulang dan tidak runtut struktur antara paragraf yang satu dengan yang lain tidak terkait. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang menunjukkan bahwa dari 23 siswa hanya 5 siswa (21 74%) yang kemampuan mengarangnya mencapai nilai antara 60-80 nilai ini dapat dikatakan telah berhasil karena telah memenuhi standar ketuntasan minimal (SKM) yang ditentukan oleh SDN Ngembe sedangkan 18(78 26 %) siswa lainnya belum berhasil karena masih memperoleh nilai di bawah 60. Sedangkan nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas 5 SDN Ngembe dalam kegiatan mengarang adalah 48 04. Nilai rata-rata ini masih sangat jauh dari ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 60 00.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah (KSDP) > S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 25 Jun 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/102567 |
Actions (login required)
View Item |