Persepsi Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) No. 19 Tahun 2016 oleh pelaku body shaming elektronik / Dewi Perwita Anggraeni - Repositori Universitas Negeri Malang

Persepsi Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) No. 19 Tahun 2016 oleh pelaku body shaming elektronik / Dewi Perwita Anggraeni

Anggraeni, Dewi Perwita (2019) Persepsi Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) No. 19 Tahun 2016 oleh pelaku body shaming elektronik / Dewi Perwita Anggraeni. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Anggraeni Dewi P. 2019. Persepsi Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) No.19 Tahun 2016 oleh Pelaku Body Shaming Elektronik. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing Indah Yasminum Suhanti S.Psi. M.Psi. Kata Kunci persepsi undang-undang body shaming Perilaku seseorang dapat dipahami melalui kerangka persepsi sikap dan perasaan atau emosi terhadap dunia dari orang itu sendiri. Melalui persepsi dapat diketahui motif seseorang terhadap yang telah dilakukan. Persepsi menentukan individu memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lainnya. Sehingga jelas apabila seseorang akan melakukan sesuatu pasti didahului oleh proses pembentukan persepsi yang akan mengarahkan tindakannya. Perilaku body shaming elektronik semakin banyak terjadi. Sehingga dilakukan regulasi melalui adanya undang-undang yang mengatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi yang dimiliki pelaku body shaming elektronik terhadap Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) No. 19 Th. 2016. Hal tersebut ditinjau dari dimensi pengetahuan dimensi pengharapan dan dimensi evaluasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tematik kemudian dilakukan validasi dengan membercheck dan triangulasi. Rancangan dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan melalui wawancara yang diperkuat dengan observasi dan data sekunder kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis tematik. Setelah itu dilakukan perbandingan untuk melihat keabsahan data. Hasil penelitian menujukkan bahwa ketiga partisipan menganggap Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik No.19 Tahun 2016 merupakan hal baik dan setuju dengan adanya undang-undang tersebut namun mereka tidak menganggap penting undang-undang tersebut. Partisipan MRH dan CDY tidak menganggap penting Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik No.19 Tahun 2016 sementara RU menganggap penting undang-undang tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S1 Psikologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 07 Aug 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/101402

Actions (login required)

View Item View Item