Model perangkat akting dalam pembelajaran drama bagi siswa SMA / Dyah Putri Ekowati - Repositori Universitas Negeri Malang

Model perangkat akting dalam pembelajaran drama bagi siswa SMA / Dyah Putri Ekowati

Ekowati, Dyah Putri (2010) Model perangkat akting dalam pembelajaran drama bagi siswa SMA / Dyah Putri Ekowati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ekowati Dyah Putri. 2008. Model Perangkat Akting dalam Pembelajaran Drama Bagi Siswa SMA. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Program Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Yuni Pratiwi M.Pd. Kata kunci model perangkat pembelajaran akting drama. Salah satu kompetensi yang dikembangkan oleh guru melalui pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah kompetensi drama. Pengembangan kompetensi di bidang seni drama dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam bidang apresiasi pementasan dan penulisan krestif naskah drama. Salah satu hal penting dalam pembelajaran drama adalah pementasan drama. Di dalam pementasan ada hal yang sangat penting yaitu akting. Dalam membelajarkan akting harus ada sebuah model yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajarannya. Model adalah rancangan yang dengan sengaja dibuat untuk menampilkan suatu wujud tertentu. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan buku ajar adalah perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Perangkat pembelajaran sebaiknya memuat materi yang dapat digunakan sebagai bekal untuk mempelajari materi berikutnya. Dalam penelitian ini khususnya pada pembelajaran drama. Selanjutnya yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini bahwa fakta di lapangan menunjukkan bahwa materi drama yang digunakan di SMA belum memadai. Selain itu guru juga kesulitan dalam membelajarkan materi drama. Hal ini dikarenakan minat siswa terhadap drama masih rendah. Bahkan untuk mencari sumber belajar yang relevan guru mengalami kesulitan. Sumber belajar yang dimaksud adalah buku ajar yang dapat digunakan sebagai penunjang kompetensi yang ditargetkan yaitu tentang akting. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah (1) mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran akting dan (2) mengembangkan bahan ajar akting. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural . Model prosedural dikembangkan berdasarkan desain model sistem Dick dan Carey (1985). Prosedur dalam pengembangan perangkat pembelajaran akting ini terdiri atas tiga tahap kegiatan yang meliputi (1) tahap persiapan (2) tahap pengembangan produk dan (3) tahap uji coba. Tahap persiapan dilakukan dengan cara melakukan observasi pada beberapa buku tentang drama dan pembelajarannya observasi pada para siswa SMA mengenai kemampuan mereka berakting dalam drama dan melakukan i wawancara pada beberapa guru SMA bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Tahap pengembangan produk yaitu dengan cara mengembangkan praproduk rencana pelaksanaan pembelajaran dan praproduk buku ajar. Sedangkan tahap uji coba dilakukan kepada ahli dan praktisi drama dan pada sepuluh siswa SMA. Berdasarkan tahapan uji coba tersebut didapatkan beberapa masukan dari pihak-pihak tersebut sehingga menjadi sebuah pertimbangan untuk dilakukan perbaikan ataukah mempertahankan produk yang diujikan tersebut. Hasil pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah bahwa sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran itu harus memiliki komponen- komponen di antaranya adalah identitas RPP standar kompetensi kompetensi dasar indikator tujuan pembelajaran materi pembelajaran metode langkah pembelajaran media sumber belajar dan penilaian. Berdasarkan komponen- komponen tersebut sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran dikatakan telah sesuai apabila memenuhi kriteria yaitu (1) kesesuaian standar kompetensi kompetensi dasar dan indikator (2) kesesuaian tujuan pembelajaran (3) kesesuaian pengembangan materi pembelajaran (4) ketepatan metode pembelajaran (5) ketepatan langkah-langkah pembelajaran (6) ketepatan sumber belajar dan media (7) ketepatan penilaian. Buku ajar dikatakan telah sesuai untuk digunakan apabila memenuhi syarat ketepatan isi kedalaman isi keluasan isi ketepatan penggunaan bahasa ketepatan organisasi penyajian dan kreativitas penyajian. Buku ajar dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pertama kedua dan ketiga. Bagian pertama adalah buku ajar yang membahas mengenai vokal. Bagian kedua adalah buku ajar yang membahas mengenai ekspresi. Sedangkan bagian ketiga adalah buku ajar yang membahas mengenai gerak. Pada masing-masing bagian dalam buku ajar tersebut terdapat tiga tahap yaitu tahap kegiatan awal kegiatan inti dan kegiatan lanjutan.. Pada masing-masing buku ajar tersebut selalu ada pemberian petunjuk penggunaan bahan teori tentang buku yang sedang dibahas dan tahan- tahapan latihan. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian pengembangan ini antara lain (1) guru dapat lebih selektif dalam memilih buku ajar yang sesuai dengan pembelajaran dan lebih bereksplorasi lagi dalam hal pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (2) siswa memiliki kemampuan berakting dengan baik dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti buku-buku ajar yang telah tersedia (3) penulis bahan ajar memiliki pengetahuan yang lebih luas sehingga dapat menulis buku ajar yang lebih variatif dan efisien dan (4) penulis kurikulum mengecek ulang standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga dapat memaparkan kompetensi dasar secara lebih detail.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/10121

Actions (login required)

View Item View Item