Hubungan antara persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasein pra operasi di BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto / Mardia Nurfaida - Repositori Universitas Negeri Malang

Hubungan antara persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasein pra operasi di BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto / Mardia Nurfaida

Nurfaida, Mardia (2010) Hubungan antara persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasein pra operasi di BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto / Mardia Nurfaida. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nurfaida Mardia. 2008. Hubungan antara Persepsi Pasien terhadap Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kecemasan Pasien Pra Operasi di BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto. Skripsi Program Studi Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Endang Prastuti M.Si (II) Hetti Rahmawati S.Psi M.Si. Kata kunci kecemasan pra operasi persepsi komunikasi terapeutik. Teori yang diungkapkan oleh Hildegard Peplau (dalam Potter Perry 2005 274) berfokus pada individu perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien. Berdasarkan teori ini pasien adalah individu dengan kebutuhan perasaan dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik di mana perawat memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi menurunkan kecemasan dan meningkatkan kesehatan pasien melalui proses komunikasi. Pasien yang menderita suatu penyakit dan harus dirawat di rumah sakit secara umum akan mengalami kecemasan. Begitu juga pasien yang akan menjalani operasi yang sebagian besar mengalami kecemasan ketika mengetahui dirinya harus menjalani operasi. Secara umum kecemasan ini disebabkan oleh anggapan bahwa operasi merupakan hal yang berbahaya. Ada 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang dapat menentukan tingkat kecemasan pasien adalah persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik yang terjadi antara perawat dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasien pra operasi. Penelitian ini dilakukan di BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian korelasional. Variabel yang diteliti adalah variabel persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dan variabel kecemasan pra operasi. Pengukuran variabel persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat menggunakan skala persepsi komunikasi terapeutik dan variabel kecemasan pra operasi menggunakan skala kecemasan pra operasi. Kedua skala ini disusun berdasarkan penskalaan Likert. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan menjalani operasi di BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto selama bulan Juli 2008 yang berjumlah sekitar 148 orang. Sampel yang diperoleh diambil dengan menggunakan teknik sampel insidental sehingga didapatkan sampel sebanyak 30 orang pasien yang akan menjalani operasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasional. Sebelum melakukan analisis korelasional dilakukan uji asumsi terlebih dahulu yaitu dengan menguji normalitas sebaran dan linieritas hubungan kedua variabel. Berdasarkan analisis korelasi yang telah dilakukan dengan menggunakan statistik korelasi Product Moment dari Pearson diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0 646 dengan probabilitas (p) 0 000. Hal ini berarti hipotesis alternatif diterima karena p 0 000 (p 0 05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat sebagian besar positif (2) tingkat kecemasan pasien pra operasi sebagian besar berada dalam klasifikasi sedang dan (3) ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pada pasien pra operasi. Semakin positif persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat semakin rendah tingkat kecemasannya menghadapi operasi. Sebaliknya semakin negatif persepsi pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat semakin tinggi tingkat kecemasan menghadapi operasi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan 1) para pasien yang akan menjalani operasi maupun rawat inap diharapkan dapat berpikir positif terhadap kondisinya lebih terbuka mengenai perasaannya dan menambah pengetahuan mengenai penyakit yang diderita dengan banyak berkomunikasi dengan perawat maupun tenaga medis lain serta selalu berupaya untuk meningkatkan nilai spiritualitas pada dirinya agar dapat mengelola emosinya dengan baik 2) para perawat hendaknya dapat meningkatkan intensitas komunikasi yang dilakukan dengan pasien dengan kualitas yang baik di mana perawat juga harus mengerti dan memahami kondisi serta keadaan pasien saat melakukan komunikasi sehingga pasien dapat mempersepsi komunikasi tersebut dengan baik dan pasien akan merasakan kehadiran serta kondisinya diperhatikan oleh perawat dan 3) Bagi peneliti berikutnya dapat meneliti faktor lain (selain persepsi terhadap komunikasi terapeutik perawat).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S1 Psikologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/100489

Actions (login required)

View Item View Item