Perbedaan burnout ditinjau dari kegiatan pengaturan waktu kerja dan cuti karyawan (vacation rotation employee) pada karyawan PT. Freeport Indonesia (PTFI), Papua / Fanny Kartika Oktavianti - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan burnout ditinjau dari kegiatan pengaturan waktu kerja dan cuti karyawan (vacation rotation employee) pada karyawan PT. Freeport Indonesia (PTFI), Papua / Fanny Kartika Oktavianti

Oktavianti, Fanny Kartika (2009) Perbedaan burnout ditinjau dari kegiatan pengaturan waktu kerja dan cuti karyawan (vacation rotation employee) pada karyawan PT. Freeport Indonesia (PTFI), Papua / Fanny Kartika Oktavianti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Stres yang dialami dalam jangka waktu lama intensitas cukup tinggi ditandai kelelahan fisik kelelahan emosional rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri mengakibatkan individu merasa terpisah dari lingkungannya (depersonalisasi) penurunan pencapaian prestasi keadaan ini disebut burnout. Pengaturan waktu kerja dan cuti karyawan adalah cara yang digunakan oleh perusahaan memperoleh manfaat kinerja karyawan terhadap perusahaan secara optimum. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui perbedaan burnout ditinjau dari pembagian waktu kerja dan cuti karyawan (2) Mengetahui perbedaan burnout ditinjau dari sosiodemografi (3) Mengetahui perbedaan burnout ditinjau dari unit kerja (4) Mengetahui perbedaan burnout antara waktu bekerja karyawan dengan cuti karyawan. PTFI telah mengantisipasi adanya burnout dengan pengaturan waktu kerja dan cuti karyawan yang dibagi 3 yaitu 6 bulan 6 minggu dan 1 minggu. Penelitian dilakukan pada departemen Central Services pada tanggal 3 November sampai 24 November 2007 dengan subjek penelitian 116 karyawan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan deskriptif komparatif dengan skala burnout yang disusun berdasarkan metode Rating yang Dijumlahkan dari Likert. Data dianalisis menggunakan dua teknik analisis deskriptif yaitu Uji-t dan Uji Anova dengan p0 05 (3) Terdapat perbedaan burnout ditinjau dari status pernikahan dengan t -2 332 p 0 021 0 05 (5) Tidak terdapat perbedaan burnout antara waktu bekerja karyawan dengan cuti karyawan dengan F 1 262 dengan p 0 290 0 05. Kesimpulan yang didapat adalah karyawan menikah jumlahnya lebih dominan daripada yang belum menikah dan lebih rentan mengalami burnout. Saran bagi karyawan yang sudah mengetahui tentang sindrom burnout ini hendaknya lebih memperhatikan kondisi jiwa sehingga jika mendapati stressor yang menimbulkan burnout dapat melakukan pencegahan bagi perusahaan memahami karyawannya dengan konseling. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan faktor eksternal (dukungan sosial kesempatan promosi) dan internal (locus of control self-esteem dll). Bagi ilmu psikologi hendaknya memperkaya teori-teori mengenai burnout dengan melakukan riset yang lebih mendalam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S1 Psikologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/100471

Actions (login required)

View Item View Item